
Beberapa pekan lalu Google mengumumkan search algorithm barunya yang diberi nama Hummingbird dan menjadi perbincangan para pelaku di industri SEO selama beberapa pekan ini. Google juga mengumumkan kalau mesin barunya ini telah mereka implementasikan sebulan sebelum pengumuman resminya. Dalam artikel ini kita akan sama-sama belajar tentang algoritma Hummingbird dan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul berkaitan dengan algoritma baru ini.
Apa Sih Hummingbird Search Algorithm itu?
Secara teknis search algorithm itu semacam kriteria-kriteria yang digunakan Google untuk menyeleksi informasi yang ada pada milyaran halaman website yang telas di-index Google. Hasil dari proses seleksi inilah yang kemudian dimunculkan di halaman hasil pencarian yang sering kita lihat. Dan Hummingbird search algorithm adalah mesin baru Google untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Kita analogikan Google adalah sebuah mobil sport tua yang punya mesin yang bandel di jamannya. Namun bisa jadi untuk saat ini mesin itu meskipun masih bertenaga luar biasa bisa jadi efisiensinya telah menurun, seperti belum adanya sistem injeksi yang lebih canggih untuk mengatur bahan bakar secara lebih efisien. Ketika Google mengganti algoritma mesin pencarinya dengan Hummingbird, ini ibarat kita mengganti mesin tua pada mobil dan menggantinya dengan mesin baru. Dan Google menggantinya dengan cukup cepat sehingga tidak mengganggu layanan mesin pencarinya.
Pergantian 'mesin baru' sebelumnya juga pernah Google lakukan di tahun 2010, yang kita kenal dengan istilah "Caffeine Update"dimana membawa pengaruh yang sangat significant pada hasil pencarian Google.
Lalu Bagaimana Nasib Penguin dan Panda?
Penguin dan Panda masih tetap dipakai, tidak semua bagian dari mesin yang lama dibuang atau diganti baru. Analoginya seperti saat masih menggunakan mobil sport tua dengan mesin tuanya mungkin kita sudah mengganti beberapa bagian dari mesin mobil tersebut dengan sparepart terbaru seperti knalpot atau penyaring udara baru yang masih memiliki performa yang baik. Ketika kita mengganti mesin mobil tersebut, sparepart yang masih bagus tidak kita buang tetapi kita pasangkan pada mesin baru tersebut. Jadi meski Google mengganti mesinnya dengan Hummingbird, Penguin dan Panda adalah sparepart bagian dari sistem mobil tersebut yang masih tetap dipertahankan untuk dipakai.
Apakah PageRank Juga Masih Dipakai?
Sepertinya jawabanya masih 'Iya'. Meski tidak diketahui pasti masih seberapa besarkah efek dari PageRank, namun diyakini PageRank masih menjadi bagian dari ratusan kriteria yang digunakan Hummingbird untuk menyajikan hasil pencarian. Tentunya PageRank ini juga dipengaruhi kriteria-kriteria lain, sehingga tak sekedar dilihat besar angka PageRank nya saja.
Mengapa Algoritma Ini Diberi Nama Hummingbird?
Beberapa update algoritma search engine yang membawa dampak significant terhadap hasil pencarian sebelumnya diberi nama Panda dan Penguin. Entah apa alasan Google memberi algoritmanya dengan nama tersebut, yang jelas membuat beberapa orang kemudian memprediksikan nama-nama hewan belang hitam dan putih seperti Zebra sebagai nama algoritma Google yang berikutnya.
Tampaknya kali ini pemberian nama algoritma agak sedikit berbeda. Google sendiri yang langsung mengumumkan namanya secara resmi. Nama yang dipilih kali ini masih nama binatang, namun bukan nama binantang berwarna belang hitam dan putih. Pemilihannya pun sepertinya juga tidak sembarangan, tapi memiliki makna yang terkait dengan algoritma baru itu sendiri. Google memilih nama Hummingbird sebagai lambang kecepatan dan ketepatan dari mesin barunya.
Apa yang Baru dari Algoritma Ini?
Algoritma baru ini benar-benar merubah bagaimana Google mengolah sebuah pencarian dari sekedar susunan kata menjadi makna dari kata yang dituliskan ke dalam kotak pencarian. Teknologi pencarian yang disebutl 'Conversational Search' ini membuat kita seperti bertanya kepada seorang teman daripada bertanya kepada mesin. Dimana algoritma ini berusaha menangkap dan mengartikan maksud dari yang kita tuliskan daripada sekedar menyocokkan kata yang kita tulis dengan informasi yang ada pada halaman website.
Contohnya ketika kita berwisata ke Jogja dan mencari 'makanan khas di Jogja', algoritma yang lama mungkin hanya akan fokus menyajikan halaman yang menyajikan informasi dengan mencantumkan kata-kata tersebut di dalam kontennya.
Sedangkan Hummingbird dirancang untuk lebih fokus pada makna di balik kata-kata tersebut. Dengan beberapa data dan pola perilaku kita yang terekam oleh Google seperti posisi lokasi, mungkin halaman pencarian tidak hanya diisi dengan informasi lokasi tempat makan yang terdekat dari posisi kita, tapi juga mungkin akan menyajikan informasi lain yang khas dari Jogja seperti oleh-oleh atau souvenir yang masih ada relevansinya dengan makanan / kuliner dan sesuatu yang khas dari Kota Jogja.
Google menegaskan bahwa Hummingbird adalah mesin cerdas yang dirancang untuk memperhatikan setiap kata yang ditulis oleh pengguna mesin pencari dan secara cepat berusaha menafsirkan maksud dari seluruh kata-kata tersebut secara utuh.
Bagaimana Pengaruhnya Terhadap SEO?
Setiap kali ada perubahan besar-besaran pada algoritma Google umumnya ada yang berpendapat bahwa perubahan itu akan membunuh SEO, 'SEO is Dead'. Namun pada kenyataanya tidak ada yang berubah dengan prinsip-prinsip SEO dan belum ada petunjuk resmi yang baru dari Google tentang cara optimasi website agar menjadi search engine friendly. Intinya masih sama, yang Google inginkan adalah koten yang original dan berkualitas.
Semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment